Kamis, Juli 30, 2009

Sate Maranggi - Masbar Juli 2009

Sate Nusantara adalah tema yang dipilih untuk MASAK BARENG Juli kali ini.

Setelah melihat tayangan Parade Makanan Nusantara Kecap Bango di sebuah TV swasta beberapa hari yang lalu, tentang Sate Maranggi Purwakarta, saya jadi sangat tertarik & ingin mencobanya. Resep bumbu & cara saya ambil dari resep yang disampaikan di salah satu stand sate maranggi saat liputan itu, hanya saya ingin sedikit menambahkan kunyit.

Jadi, Deetha, Shinta & Ayin, ini aku bawakan sate maranggi dari Purwakarta....


Sate Maranggi5

SATE MARANGGI

**source : Parade Kecap Bango, Bandung, modified recipe by Rachmah Setyawati

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ingredients :

250gr Daging Sapi, has dalam

Lemak daging sapi

Kecap Manis

Beberapa lembar daun pepaya

Tusuk sate

Bumbu :

6 bh bawang merah, 5 bh bawang putih, 1 ruas jahe, 1/2 ruas laos,

1 sdt ketumbar, 1/2 ruas jari kunyit, 1/2 sdt garam, 1 sdm Gula Merah/jawa

Bahan Acar : (campur & aduk semua bahan)

2 bh Tomat buah, potong2 dadu kecil

Daun Kemangi

Cabe rawit, potong2 kecil

sedikit gula

Directions :

1. Haluskan semua bahan bumbu. Balurkan ke potongan daging sapi/kambing merata.

2. Tata rapi daun pepaya, susun potongan daging berbumbu di atasnya, bungkus rapi. Diamkan sekitar 2 jam.

3. Tusukkan satu persatu daging berbumbu ke tusuk sate. Atur bergantian dgn lemak daging sapi.

4. Panaskan panggangan sate, letakkan satu persatu daging sate di atasnya, balik dan kuas dengan kecap manis merata, balik lagi, kuas lagi dengan kecap manis. Panggang hingga matang kecoklatan.

5. Sajikan dengan acar tomat kemangi yang segar , ditambah sambal rawit kecap.


Photobucket

Sempat takut saat hendak mencoba resep sate ini, mengingat bahan dasarnya adalah daging sapi, dimana biasanya kendala tersulit adalah mengontrol tingkat kematangannya hingga bisa lunak saat digigit.

Namun ternyata, diluar dugaan, dan ini pengalaman pertama kali buat saya. Dagingnya sangaaat empuuuk sekali...... ! amat empuk , ini disebabkan karna proses pengempukan yang terjadi saat daging dibumbui dan dibungkus dengan daun pepaya. Sekali lagi teman, terbukti .... cara alami memang masih heibat jika dibanding dgn cara2 kimiawi yg cenderung menghasilkan sesuatu yg instan dan tak menjamin rasa yang original. Paling saya suka dari percobaan memasak kali ini adalah proses pembuatannya, terutama pengempukan dagingnya. Metode ini patut dicoba terus & dipertahankan !

Artikel Terkait

3 komentar:

Mira G. Lestari mengatakan...

Mba R, kalo di tempat asalnya di Purwakarta, sate ini dimakan pake sambal tomat hijau yang diberi sedikit kencur. Diuleknya juga kasar gak sampe halus. Terus dimakannya pake nasi yang dibungkus daun pisang tapi gak dibentuk kayak nasi timbel.. wah pokoe mantaaab..

Rachmah Setyawati mengatakan...

Iya, bener Mira, sempat googling tempohari, ada yg pake sambal tomat ijo spt yg kamu sebutkan. Looks delicous ya...

Anonim mengatakan...

informasi aja,kl di cianjur ,sambalnya pake sambel oncom
but thy buat info sate nya

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...